Kisah ini
dimulai ketika seorang mahasiswa Computer Sience (Ilmu Komputer) Universitas
Helsinki yang bernama Linus Torvalds ingin mengembangkan sistem operasi MINIX
pada tahun 1991. Sistem MINIX merupakan salah satu turunan dari UNIX. Pada saat
itu sistem operasi MINIX diedarkan kepada mahsiswa di universitasnya sebagai
prototipe sebuah sistem operasi. Dalam perkembangannya dia menyebarkan kode
programnya melalui internet sehingga dapat dipelajari oleh orang lain, ini yang
menyebabkan LInux berkembang pesat karena dibuat oleh ribuan programer dan
hacker yang tersebar di seluruh dunia.
Sistem operasi Unix dikembangkan
dan diimplementasikan pada tahun 1960-an dan
pertama kali dirilis pada 1970.
Faktor ketersediaannya dan kompatibilitasnya yang tinggi menyebabkannya dapat
digunakan, disalin dan dimodifikasi secara luas oleh institusi-institusi
akademis dan pada pebisnis.
Proyek GNU yang
mulai pada 1984 memiliki
tujuan untuk membuat sebuah sistem operasi yang kompatibel dengan Unix dan
lengkap dan secara total terdiri atas perangkat
lunak bebas. Tahun 1985, Richard
Stallman mendirikan Yayasan
Perangkat Lunak Bebas dan
mengembangkan Lisensi
Publik Umum GNU (GNU
General Public License atau
GNU GPL).
Kebanyakan program yang dibutuhkan oleh
sebuah sistem operasi (seperti pustaka,kompiler, penyunting teks, shell
Unix dan
sistem jendela) diselesaikan pada awal tahun1990-an,
walaupun elemen-elemen tingkat rendah seperti device driver, jurik dan kernel masih
belum selesai pada saat itu. Linus Torvalds pernah berkata bahwa jika kernel
GNU sudah tersedia pada saat itu (1991), dia tidak akan memutuskan untuk
menulis versinya sendiri.
Linux
pertama kali dikembangkan untuk berjalan pada komputer berbasis Intel 386/468
teteapi kemudian dikembangkan juga untuk mesin-mesin yang lain hingga saat ini
Linux dapat berjalan pada mesin-mesin DEC, Alpha, SUN Sparcs, M68000, MIPS
serta PowerPC. Saat ini Linux didistribusikan di bawah General Public License -- GNU -- yaitu
suatu lisensi di mana pemilik program tetap memegang hak ciptanya, tetapi orang
lain dapat menyebarkan, memodifikasi bahkan menjual kembali program tersebut
dengan syarat kode program asli harus tetap disertakan. Hal ini juga disebut
sistem open source. Oleh karena hal tersebut, sekarang ini banyak sekali
perusahaan maupun perseorangan yang mengeluarkan CD Linux, seperti RedHat,
Debian, Slackware, Caldera, Stampede, Ruebolinux dan lain-lain. CD Linux
tersebut disebut CD Distribusi.
Sebenarnya
yang disebut Linux adalah sebuah kernel, yuang merupakan bagian paling penting
dari sebuah sistem operasi, yang menangani I/O, pengaturan memori dan interaksi
antara perangkat keras dengan aplikasi. Kernel Linux ini merupakan kernel
standar yang digunakan oleh distribusi-distribusi yang ada sekarang ini.
Perbedaan yang ada antar distribusi hanyalah pada paket-paket aplikasi yang
disertakan, sistem penyusunan direktori, init script, dan lain-lain. Mana yang
lebih baik? Semua sama baiknya, tergantung dari selera pemakai. Saat ini
distribusi yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah RedHat yang
terkenal dengan kemudahan dalam instalasinya. Selain RedHat masih ada beberapa
distribusi besar seperti Mandrake, SuSe, United Linux, Slackware dan banyak
lagi.
Untuk melakukan
instalasi dibutuhkan ruang hard disk antara 200 mb sampai 2 gb tergantung pada
banyaknya software yang akan diinstall. Pada beberapa distribusi Linux anda
bahkan dapat menginstal versi minimal dengan hanya menggunakan 80 mb hard disk
ataupun menggunakan sebuah disk dengan kapasitas 1.44 mb. Linux juga dapat
dijalankan dengan baik pada komputer yang sudah memiliki sistem operasi lain
seperti MS-DOS, Microsoft Windows ataupun OS/2. Pada saat komputer di hidupkan,
pemakai dapat memilih untuk menjalankan komputer tersebut dengan sistem operasi
Linux atau sistem operasi lainnya. Sistem seperti ini dinamakan "Dual
Boot". Namun bukan berarti MS-DOS, Windows atau sistem operasi lain
dibutuhkan untuk menjalankan Linux. Linux adalah sistem operasi yang dapat berdiri
sendiri dan tidak bergantung pada sistem operasi lainnya.